Ø  PENJELASAN PERTUMBUHAN  PENDUDUK DI DUNIA SECARA UMUM
·   Pengertian pertumbuhan penduduk ialah perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu dibandingkan waktu sebelumnya. Dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan "per waktu unit" untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia.
·        Secara umum pertumbuhan penduduk di dunia di era globalisasi seperti sekarang ini, banyak sekali masalah – masalah yang muncul di bebagai bidang. Problem yang akan dihadapi akibat meningkatnya pertambahan penduduk adalah pangan, energi, dan papan. Masalah ini tentunya akan berujung pada naiknya tingkat pengangguran, kemiskinan, angka kriminalitas, dll. Sebenarnya banyak sebab sehingga masalah ini bisa kian membesar.

Ø Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk
Pertambahan penduduk pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor – faktor demografi sebagai berikut :
1.     Kematian (Mortalitas)                                 6. Kebudayaan
2.     Kelahiran (Natalitas)
3.     Migrasi (Mobilitas)
4.     Perekonomian
5.     Keagamaan

Kelahiran dan kematian dinamakan faktor alami, sedangkan perpindahan penduduk dinamakan faktor non alami. Di dalam pengukuran demografi ketiga faktor tersebut diukur dengan tingkat/rate. Tingkat/rate adalah ukuran frekuensi suatu penyakit atau peristiwa/kejadian tertentu yang terjadi pada suatu populasi selama periode waktu tertentu, dibandingkan dengan jumlah penduduk yang menanggung resiko tersebut.

a) Kematian (Mortalitas)
    Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen. Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran. Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian (pro mortalitas) dan faktor penghambat kematian (anti mortalitas).
1.     Faktor pendukung kematian (pro mortalitas)
Faktor ini mengakibatkan jumlah kematian semakin besar. Yang termasuk faktor ini adalah:
- Sarana kesehatan yang kurang memadai.
- Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan
- Terjadinya berbagai bencana alam
- Terjadinya peperangan
- Terjadinya kecelakaan lalu lintas dan industri
- Tindakan bunuh diri dan pembunuhan.

2.     Faktor penghambat kematian (anti mortalitas)
Faktor ini dapat mengakibatkan tingkat kematian rendah. Yang termasuk faktor ini adalah :
- Lingkungan hidup sehat.
- Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap.
- Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain.
- Tingkat kesehatan masyarakat tinggi.
- Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk.

3.     Angka Kematian Kasar ( Crude Death Rate/CDR )
Angka kematian kasar adalah yaitu angka yang menunjukkan jumlah kematian tiap 1000 penduduk tiap tahun tanpa membedakan usia dan jenis kelamin tertentu. Ini dapat dituliskan dalam rumus.

4.  Angka Kematian Khusus Menurut Umur Tertentu (Age Specific Death Rate = ASDR)
Angka kematian khusus menurut umur tertentu dapat digunakan untuk mengetahui kelompok-kelompok usia manakah yang paling banyak terdapat kematian. Umumnya pada kelompok usia tua atau usia lanjut angka ini tinggi, sedangkan pada kelompok usia muda jauh lebih rendah.

5.     Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate = IMR)
Angka kematian bayi adalah angka yang menunjukkan jumlah kematian bayi tiap seribu bayi yang lahir. Bayi adalah kelompok orang yang berusia 0-1 tahun.
Rumusnya:
ü Besarnya angka kematian bayi dapat dijadikan petunjuk atau indikator tingkat kesehatan dan kesejahteraan penduduk.
ü Pada umumnya bila masyarakat memiliki tingkat kesehatan yang rendah maka tingkat kematian bayi tinggi.
ü Selain perhitungan di atas sering dihitung pula angka kematian ibu waktu melahirkan dan angka kematian bayi baru lahir.
ü Untuk angka kematian bayi ukurannya sebagai berikut:
ü Rendah, jika IMR antara 15-35.
ü Sedang, jika IMR antara 36-75.
ü Tinggi, jika IMR antara 76-125.

      b)  Kelahiran ( Natalitas )
  Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung kelahiran (pro natalitas). Faktor-faktor penunjang kelahiran (pro natalitas) antara lain :

·   Kawin pada usia muda, karena ada anggapan bila terlambat kawin keluarga akan malu.
·    Anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk membantu orang tua.
·        Anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki.
·        Anak menjadi kebanggaan bagi orang tua.

Faktor – faktor penunjang tingginya angka natalitas dalam suatu negara antara lain :
1.     Kepercayaan dan agama.
2.     Tingkat pendidikan.
3.     Kondisi perekonomian.
4.     Kebijakan pemerintah.
5.     Adat istiadat di masyarakat.
6.     Kematian dan kesehatan.
7.     Struktur Penduduk.

v   Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate)
Angka kelahiran ini disebut kasar karena perhitungannya tidak memperhatikan jenis kelamin dan umur penduduk, padahal yang dapat melahirkan hanya penduduk wanita.

v   Angka Kelahiran Menurut Kelompok Umur (Age Specific Fertiliy Rate = ASFR)
Dengan rumus tersebut kita dapat mengetahui kelompok umur mana yang paling banyak terjadi kelahiran.

    c) Migrasi
Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke tempat lain. Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi internasional yang merupakan perpindahan penduduk yang melewati batas suatu negara ke negara lain dan juga migrasi internal yang merupakan perpindahan penduduk yang berkutat pada sekitar wilayah satu negara saja.

Faktor-faktor terjadinya migrasi, yaitu :

1.     Persediaan sumber daya alam.
2.     Lingkungan social budaya.
3.     Potensi ekonomi.
4.     Alat masa depan.

     d)   Perekonomian
 Sebagian besar negara di wilayah Asia masih tergolong negara berkembang. Perekonomian Asia didominasi oleh suatu kegiatan pertanian, kecuali Israel. Hasil pertanian/perkebunan utama di Asia, antara lain padi, kelapa sawit, karet, kopi, teh, rempah-rempah, sayuran, dan buah-buahan. Pertambangan di wilayah Asia sangat potensial. Hasil tambang utama, antara lain minyak dan gas bumi, timah, dan batu bara. Pertambangan minyak bumi terutama dihasilkan di wilayah Timur tengah, Indonesia, dan Brunei Darusallam. Walau belum merata, industri di Asia sudah berkembang pesat. Beberapa negara perintis industri yang berhasil yaitu Cina, Jepang, Taiwan, Korea Selatan, dan Singapura, yang dijuluki negara industri baru.

     e)    Keagamaan
Ø Agama yang dianut oleh bangsa-bangsa Asia adalah Budha (Mahayana (salah satu alirannya adalah Zen), Vajrayana dan Hinayana (di antaranya adalah Theravada)), Islam (Sunni, Syiah (Dua Belas Imam, Ismailiyah dan Sufisme), Ahmadiyah dan Ibadi), Kristen (Protestan, Pantekostal, Aglipayan/Anglikan, Ortodoks (Gereja Ortodoks Timur, Gereja Ortodoks Oriental dan Gereja Timur Asiria), Lutheran, Maronit, Apostolik (di antaranya Apostolik Armenia), Methodist, Pentakosta dan Antinomianisme), Katholik, Hindu (sebagian kecil alirannya adalah Tollotang dan Kaharingan).
Ø Dan ada pula agama lain yang tidak terlalu banyak jumlahnya di Asia seperti Konghucu, Sikh, Tao, Shinto, Yahudi, Konfusianisme, Jainisme, Baha’i, Druze, Tenrikyo, Animisme (seperti aliran Songsarek, Marapu, Tengriisme, dan Shamanisme), Dinamisme, Sinkretisme (seperti Đạo Cao Đài, Gnostisisme (seperti Manikheisme, Kejawen (dibagi lagi menjadi Padepokan Cakrakembang, Sumarah, Budi Dharma dan Maneges)) dan Scientology) dan pandangan kepercayaan lainnya (seperti Agnostisisme, Burkhanisme, Lamaisme, Cheondoisme, Zoroastrianisme, Parmalim, Saksi-Saksi Yehuwa, Hermetisisme, Humanisme dan Atheisme).
Ø Secara keseluruhan, Asia memiliki tujuh agama besar yang dianut oleh masyarakat Asia. Seperti Islam yang dianut oleh kebanyakan penduduk Asia Barat, Asia Tengah, negara-negara Melayu (Indonesia, Malaysia dan Brunei Darussalam) dan sebagian Asia Selatan (Pakistan, Afghanistan, Bangladesh dan Maladewa). Kristen merupakan agama yang tidak mendominasi negara Asia mana pun namun menjadi agama yang tersebar ke seluruh pelosok negara Asia. Budha menjadi agama dominan di Asia Timur, sebagian Asia Selatan (Bhutan dan Sri Lanka), dan sebagian Asia Tenggara (Myanmar, Thailand, Laos, Kamboja, Singapura dan Vietnam).
Ø Lain lagi dengan Hindu yang hanya menjadi agama yang mendominasi di India dan Nepal. Dan Katholik yang mendominasi dua negara Asia Tenggara, yaitu Timor Leste dan Filipina. Dan Shinto yang menjadi agama dengan pengikut sekitar 4 juta orang di Jepang.
Ø Yahudi menjadi agama dominan di Israel. Ada pula Tenrikyo di Jepang dan pengikutnya 2,75 juta orang. Dan Đạo Cao Đài yang dianut oleh 4 juta masyarakat Vietnam.

    f)    Kebudayaan
Ø Menurut A. L. Kroeber, suku bangsa yang tertinggal di kawasan Asia Tenggara suku-suku yang jumlahnya besar di Asia : Adapun merupakan keturunan dari dua ras, antara lain sebagai berikut : Melayu dan Wilayah Ras Negroid yang menempati Semenanjung ‡ Negarabangsa Lao Yao, dan Thai di Laos dan Thailand. Suku Filipina 2. Ras Mongoloid yang menempati Kepulauan Indonesia, Malaysia, ‡ Suku bangsa Khamer di Kamboja. dan Filipina.
Ø  Suku bangsa Man, Tho, Muong, dan Vietnam di Di Indonesia Vietnam. Ras Mongoloid Dapat dibedakan menjadi dua, ‡ yaitu : bangsa Jawa, Sunda, Bali, Batak dan Dayak di Suku Indonesia. a) Proto Melayu (Melayu Tua), yang menurunkan suku Batak, ‡ Suku bangsa Cina, India, Melayu, dan Pakistan di Dayak, dan Toraja Singapura.



Source :